KETIK, ACEH SINGKIL – Derasnya terjangan banjir mengakibatkan jalan mitigasi tsunami di Desa Pea Bumbung, menghubungkan jalur ke kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil terpantau putus total.
Bahkan box Culvert semula yang ada juga ikut hanyut terbawa arus air. Kerusakan semakin parah pada badan jalan diperkirakan sudah mencapai 3 meter lebih,
“Jalur ini sebagai jalan alternatif menuju Rimo, kecamatan Gunung Meriah, sering dimanfaatkan pengendara roda 2 maupun mobil dengan jarak tempuh hanya 35 menit saja dari ibukota Pulo Sarok, “ kata Adi Malau, sekretaris desa Pea Bumbung, Sabtu, 30 November 2024.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa kondisi jalan penghubung sudah sangat memprihatinkan sekali. Kerusakan semakin meluas awalnya hanya 1 meter kini mencapai 3 meter lebih badan jalan putus total.
Saat ini warga setempat hanya dapat menggunakan jembatan darurat berupa papan selebar satu meter, yang hanya bisa dilewati sepeda motor. Sejumlah pemuda desa tampak berjaga membantu para pengendara yang melintas di lokasi tersebut.
Debit air banjir yang berasal dari luapan sungai di hulu masih mengalir deras, menambah ancaman terhadap infrastruktur. Meski lokasi jalan putus jauh dari permukiman, rute ini merupakan akses penting ucap Adi.
“Jalur ini merupakan areal perkebunan sawit warga dan berdampingan dengan perusahaan PT Nafasindo, ada ratusan hektare lahan tergenang banjir, jelas berpengaruh pada produksi TBS, “
Sementara Raudah, seorang pengendara yang kerap melintasi jalur dimaksud mengatakan bahwa awalnya hanya mengalami kerusakan di dua titik, namun arus air yang terus-menerus mengikis pondasi sertu akhirnya menyebabkan jalan terbelah dan melebar.
Ia meminta pemerintah daerah segera memperbaiki kerusakan ini dengan membangun gorong-gorong kembali (box culvert) agar perbaikan bersifat permanen, tutur Raudah.
“PUPR Aceh Singkil harus segera menindaklanjuti masalah ini, walaupun perbaikan setelah banjir surut, ini akses masyarakat," harapnya.
Saat ini, warga secara swadaya sudah dua kali membangun jembatan darurat dari papan agar akses tidak terputus sepenuhnya, kata Adi Malau menimpali.
Harapan Malau, pemerintah wajib segera memperbaiki jalan ini secara permanen untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. (*)