KETIK, BANDUNG – Sekretaris KPU Kabupaten Bandung Enda Kurniawan mengungkapkan pihaknya menerima laporan beberapa petugas di tingkat PPK maupun KPPS yang mengalami musibah menjelang dan pada saat hari H pencoblosan Pilkada Kabupaten Bandung 27 November 2024.
"Ada beberapa rekan kami dari badan ad hoc yang mengalami musibah. Antara lain salah seorang petugas KPPS di TPS 11 Desa Tanjunglaya Kecamatan Cikancung meninggal dunia pada H-1 pencoblosan 27 November," ungkap Enda.
Selain itu juga ada yang mengalami kecelakaan kerja sebanyak 4 orang dan dua petugas pengamanan (PAM) TPS ada yang sakit akibat kelelahan pada saat di hari H.
"Perlu kami informasikan dari empat orang yang mengalami kecelakaan ataupun sakit itu salah satunya ada dua orang teman kita di PPK, yang mengalami kelelahan pada saat rekapitulasi penghitungan surat suara," ungkap Enda.
Sebelumnya pasca Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, Bupati Bandung Dadang Supriatna secara simbolis menyerahkan santunan BPJS Ketenagakerjaan bagi ahli waris dari 19 petugas penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia saat menjalankan tugasnya.
Kesembilan orang di antaranya meninggal dunia sebelum hari H pencoblosan dan 10 orang setelah hari H pencoblosan pemilu.
Penyerahan santunan sebesar Rp42 juta per ahli waris dari BPJS Ketenegakerjaan itu dilaksanakan di Sekretariat KPU Kabupaten Bandung, Jl Sindangwangi Kecamatan Soreang, Selasa (20/2/2024).
Kebanyakan petugas yang meninggal adalah anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panwaslu. Rata-rata mereka meninggal dunia akibat kelelahan saat menjalankan tugas.
Apa yang diantisipasi Bupati Bandung Dadang Supriatna ternyata benar terjadi, termasuk di Pilkada Kabupaten Bandung 2024.(*)