Badan Komunikasi Nasional Desa se-Indonesia (BKNDI) Korwil Jawa Tengah yang diketuai Nuradi melaunching program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan sasaran 9 sekolah di wilayah Kabupaten Cilacap.
Sembilan sekolah tersebut adalah SDN 02 Bantarsari, SDN 06 Bantarsari, TK Aisyiyah Bustanul Athfal Gandrungmanis, MI Mafatihul Huda Bantarsari, SMPN 1 Kawunganten, SDN 05 Bojong, Paud Aisyiyah Kawunganten, dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kawunganten.
Adapun launching program tersebut guna mendukung Astacita Presiden RI, Prabowo Subianto dalam pemenuhan gizi bagi generasi bangsa, khususnya di Kabupaten Cilacap. Kegiatan yang dipusatkan di SD Negeri 02 Bantarsari, Kecamatan Bantarsari dan dihadiri Ketua Umum BKNDI, Isra A Sanaky pada Kamis (20/2/2025).
"Intinya kami membantu Presiden dan Wakil Presiden dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), selama lima tahun ke depan," ujar Isra.
Untuk sasaran MBG sendiri, Isra mengaku tidak hanya di Kabupaten Cilacap. Namun, Jawa Tengah pada umumnya dan Cilacap sendiri dijadikan percontohan untuk seluruh Kabupaten di Jawa Tengah.
"Kalau Kabupaten Cilacap jadi percontohan yang bagus, maka kabupaten-kabupaten yang lain pun kita bisa jangkau, sesuai dengan contoh yang ada," terangnya.
Isra mengatakan program yang dijalankan oleh BKNDI, merupakan program mandiri. "Jadi ini tidak memakai anggaran APBN, tapi memakai anggaran kemandirian berasal dari konsorsium sendiri, dari pengusaha sendiri," ungkapnya.
"Ini terakhir kami melakukan kegiatan yang ke-6, 7, dan 8. Kemarin kami di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan hari ini di Cilacap, Jawa Tengah, besok di Lampung, kemudian Aceh, Maluku, intinya wilayah Indonesia Timur," imbuh Isra.
Selain melaksanakan program MBG, BKNDI juga telah menyiapkan dapur umum, dengan anggaran mandiri. "Kami juga membangun dapur, tidak memakai APBN, ini murni mandiri. Namun kami melakukan kolaborasi dengan stakeholder seperti kementerian, pemerintah daerah. Untuk dapur umum ini tergantung sekolah ya, kalau disitu 3.000 siswa ya kita siapkan 3.000, jadi tidak sama, menyesuaikan dengan jumlah siswa," beber Isra.
"Alhamdulillah hari ini juga sudah mulai bersama-sama dengan Badang Gizi Nasional, dan dalam waktu dekat kita juga akan rapat dengan BGN, karena pendistribusian makan bergizi yang ada di BKNDI ini, menurut mereka adalah contoh yang terbaik saat ini, rapi dan bagus dan berjalan dengan baik," imbuhnya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku siap bilamana dipercaya pemerintah untuk mengelola program MBG yang bersumber dari APBN. "Untuk program yang kita jalankan saat ini, nanti akan kita evaluasi selama setahun ke depan, dimana kekurangan dan kelebihannya," ucap Isra.
Ketum BKNDI Isra A Sanaky membagikan MBG ke murid SDN 02 Bantarsari Cilacap. (Foto: Nani Eko/ketik.co.id)
Selain itu, menurut Isra program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini juga berimbas terhadap pemberdayaan UMKM, dan menguntungkan mereka apabila berjalan dengan baik. "Kalau skema UMKM, lima tahun ke depan, kalau dilakukan secara baik, memang menguntungkan untuk mereka para pelaku UMKM," ujarnya.
"Cuma butuh manajemen, pengelolaan yang bagus. Jangankan UMKM, petani-petani pun kita bisa berdayakan. Kemudian kelompok-kelompok yang lain, kemarin kita juga baru melakukan seminar dengan kementrian UMKM. Itupun dari kementerian juga akan menyiapkan dana-dana untuk UMKM, untum penyiapan makan bergizi, kemudian Kementerian Desa juga menyiapkan 20 persen," lanjutnya.
Caca siswa kelas 6 SD Negeri 02 Bantarsari merasa senang menerima makan bergizi gratis. Sebelumnya dia mengaku telah diumumkan akan menerima makan siang gratis oleh gurunya. Sehingga keesokan harinya saat berangkat sekolah Caca tidak sarapan jadi saat menerima makan siang gratis merasa sangat lapar dan makanan dimakan dengan lahap hingga habis.
"Tadi saya belum sempat sarapan jadi saat menerima makan dari sekolah sudah merasa sangat lapar. Makanannya enak, ada nasi, ayam, tempe, sayur dan jeruk," kata caca.
"Alhamdulillah uang saku yang di beri sama ibu jadi tersisa nanti akan saya tabung," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SDN 02 Bantarsari, Rusmini menyambut baik dan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dijalankan oleh Badan Komunikasi Nasional Desa se-Indonesia (BKNDI) Korwil Jawa Tengah tersebut.
"Ini sangat baik ya, dan memang anak-anak membutuhkan asupan gizi yang lebih, dan kita mendapatkanya, sehingga kita sangat senang dan berharap kalau makan bergizi gratis ini akan terus berlanjut, walaupun nanti puasa berhenti," kata Rusmini.
"Dengan program MBG anak-anak kita semakin sehat, dapat asupan yang bergizi, sehingga bisa menerima pelajaran dengan antusias dan penuh konsentrasi. Kebetulan jumlah siswa di disini ada 213 anak, dari mulai kelas 1-6. Dengan pemberian MBG berlanjutan dapat menciptakan anak Indonesia yang cerdas untuk menyongsong Indonesia emas. (*)