Pondok Pesantren Nurul Jadid telah membentuk suatu model pendidikan yang unik dan menyeluruh melalui konsep Panca Kesadaran Santri. Ini mencakup lima kesadaran penting: beragama, berilmu, berorganisasi, bermasyarakat, serta berbangsa dan bernegara.
Konsep ini bukan sekadar slogan, melainkan filosofi mendalam yang ditanamkan kepada para santri, menjadikannya panduan dalam berperan untuk kemaslahatan umat dan negara.
Dalam konteks tantangan zaman yang terus berubah, pendekatan ini menjadikan pesantren Nurul Jadid lebih dari sekadar tempat belajar agama.
Konsep ini mewujudkan sinergi antara tradisi religius dan modernitas, di mana santri tidak hanya diharapkan menjadi kader ulama' yang memahami ilmu agama, tetapi juga kader organisasi yang mampu mengelola dan membangun lembaga keislaman yang profesional serta kader keumatan dan kebangsaan yang peduli terhadap isu sosial dan negara.
Panca kesadaran ini mencerminkan pandangan progresif Kiai Haji Zaini Mun'im yang melihat perjuangan santri bukan hanya di ruang spiritual, tetapi juga dalam pengabdian nyata di tengah masyarakat.
Menurut beliau, enggan berjuang demi kemaslahatan agama dan bangsa adalah sebuah tindakan yang mendekati maksiat, sebuah pandangan yang menekankan pada pentingnya santri berkiprah aktif di berbagai lini kehidupan. Dengan prinsip ini, santri diajak untuk tidak hanya berilmu, tetapi juga menjadi penggerak perubahan di lingkungannya.
Filosofi Panca Kesadaran pun menjadi penting di era globalisasi, di mana peran santri tidak lagi terbatas pada aktivitas di dalam pesantren, melainkan dalam membangun jaringan dengan masyarakat lokal maupun internasional.
Santri Nurul Jadid, dengan prinsip ini, akan lebih siap menghadapi realitas sosial dan politik serta menjadi jembatan nilai-nilai keislaman dengan perkembangan zaman.
Pesantren Nurul Jadid, melalui panca kesadaran ini, bukan hanya berupaya mencetak santri yang memiliki intelektualitas tinggi dan spiritualitas mendalam, tetapi juga pemuda yang mampu menjaga keutuhan bangsa dengan kontribusi nyata.
Bagi masyarakat luas, ini adalah contoh bahwa pendidikan pesantren dapat melahirkan generasi yang berwawasan luas dan siap menjadi agen perubahan positif di tengah umat.
*) Ponirin Mika adalah Kasubbag Humas dan Infokom Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis.
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id.
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email [email protected].
- Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi.(*)