7 Tahun Alami Listrik Tegangan Rendah, Warga di Pacitan Merugi Kerusakan Elektronik

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Hetty Hapsari

4 Desember 2024 12:57 4 Des 2024 12:57

Thumbnail 7 Tahun Alami Listrik Tegangan Rendah, Warga di Pacitan Merugi Kerusakan Elektronik Watermark Ketik
Wilayah RT 2, RW 3, Dusun Krajan, Poko, Pringkuku Pacitan yang mengalami tegangan listrik rendah tahunan. Dugaan kuat disebabkan karena hanya ada 1 tiang listrik di wilayah tersebut sebagai penghubung aliran listrik ke rumah-rumah warga, Rabu, 4 Desember 2024. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Warga Desa Poko, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, mengeluhkan tegangan listrik rendah yang telah berlangsung hampir tujuh tahun. Akibatnya, kerusakan pada alat elektronik rumah tangga milik mereka pun tak dapat dihindari.

Salah seorang warga setempat, Dedi Pratama, menyebutkan bahwa hampir 30 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Krajan, RT 2, RW 3 mengalami hal serupa, dengan pasokan listrik yang tidak memadai.

Salah satu ciri-ciri turun tegangan adalah membuat lampu rumah milik warga yang harusnya menyala terang pun hanya tampak redup.

"Itu terjadi setiap menjelang maghrib hingga jam 8 malam, warga setempat tidak bisa menikmati listrik yang stabil. Lampu kalaupun hidup hanya mlerik (tidak cerah), karena listriknya berebut," ujar Dedi, saat ditemui Ketik.co.id, pada Rabu, 4 Desember 2024.

Akibatnya, berbagai peralatan elektronik rumah tangga, seperti TV dan kulkas, kerap mudah rusak.

Dedi mengungkapkan, kerusakan terjadi jika alat-alat elektronik tersebut sering mati mendadak akibat turunnya tegangan listrik.

"Benar, beberapa TV LCD ada yang belum lama beli sampai rusak, bahkan leptop juga, itu kerugian yang ditanggung warga," ucapnya.

Foto Dedi tengah menunjukan kondisi kelistrikan di rumahnya saat menjelang akan mengalami turun tegangan. Meski, lampu nampak hidup namun tidak terang secara maksimal. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Dedi tengah menunjukan kondisi kelistrikan di rumahnya saat menjelang akan mengalami turun tegangan. Meski, lampu nampak hidup namun tidak terang secara maksimal. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

Selain dipergunakan warga, keberadaan pengusaha ayam potong di daerah tersebut nampaknya juga membuat pasokan listrik kian menyusut.

"Ada sekitar 20 kandang ayam yang terus beroperasi hingga saat ini. Karena hanya ada satu tiang listrik, kemungkinan tidak bisa menyuplai listrik dengan cukup," tambah Dedi mengungkap kondisi wilayahnya.

Kendati demikian, masalah ini telah terjadi selama hampir tujuh tahun, dan sampai sekarang belum dapat solusi dari pihak terkait.

Warga Desa Poko juga mengaku belum menerima kompensasi atau keringanan pembayaran atas kerugian yang mereka alami selama ini.

"Sejauh ini tidak ada kompensasi atau ganti rugi. Harga yang kami bayarkan untuk listrik juga tetap sama," ungkapnya.

Meskipun sudah beberapa kali melaporkan masalah ini, hingga saat ini belum ada tindakan nyata yang diambil.

"Kami sudah melaporkan hal ini ke PLN, tapi belum ada solusi atau tindak lanjut. Kami berharap PLN bisa melakukan pengecekan langsung ke lapangan dan memastikan apakah tegangan listrik di sini sudah sesuai standar," ungkap Dedi.

Harapan warga sangat sederhana: mereka hanya ingin menikmati pelayanan listrik yang stabil dan setara dengan masyarakat lainnya.

"Kami berharap PLN bisa melakukan penelitian, mengecek tegangan listrik pada siang hari dan malam hari, agar kami bisa mendapatkan pelayanan listrik yang layak," harap Dedi.

Warga Desa Poko berharap agar masalah ini segera mendapatkan perhatian dari pihak berwenang, agar mereka tidak lagi menderita kerugian akibat masalah listrik yang tak kunjung teratasi.

Tanggapan dari pihak PLN

 

Menanggapi keluhan warga, Manager PLN ULP Pacitan, Didit Ari Tarmizi, mengatakan bahwa ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan terjadinya tegangan rendah di wilayah tersebut. 

"Penyebabnya banyak, bisa jadi ada gangguan, seperti sambungan yang lost contact. Atau mungkin juga jaraknya terlalu jauh, sehingga tegangan menurun. Untuk memastikannya, kami perlu melakukan survey langsung ke lapangan," jelas Didit melalui telepon.

Ia menambahkan, apalagi saat ini memasuki musim penghujan yang rawan adanya gangguan kelistrikan. Pun, pihak PLN berjanji akan mengecek kondisi listrik di Desa Poko paling cepat pekan depan.

"Nanti kita agendakan dicek sama petugas hari Senin depan, agar bisa kami tindaklanjuti," tandas Didit menutup. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan