Salah satu indikator untuk mengukur kemajuan suatu daerah adalah kualitas pendidikan. Mengapa? Karena pendidikan dapat mencerminkan tingkah laku, sikap, dan sifat masyarakat yang terlihat melalui penerapan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan di Indonesia mengalami banyak kemajuan. Namun upaya-upaya untuk terus memajukannya masih perlu benar-benar dimaksimalkan. Kendala-kendala untuk mewujudkannya harus diatasi. Seperti kurangnya kesejahteraan tenaga pengajar, minimnya akses terhadap pendidikan, maupun rendahnya fasilitas pendidikan, tingkat kesadaran, serta ekonomi masyarakat.
Selain peningkatan pendidikan, penurunan angka pengangguran dan pertumbuhan perekonomian juga merupakan indikator kemajuan suatu daerah. Peningkatan pendidikan, penurunan angka pengangguran, serta pertumbuhan perekonomian akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu daerah.
Untuk mencapainya, diperlukan pemimpin yang besar. Seorang pemimpin yang besar mampu menentukan keberhasilan sebuah organisasi yang besar pula. Pemimpin yang besar mampu melahirkan arah dan tujuan organisasi sesuai dengan gaya kepemimpinannya.
Salah satunya adalah gaya kepemimpinan tranformasional. Di mana, pemimpin berfokus pada inspirasi dan motivasi anggota tim untuk mencapai suatu tujuan bersama. Mereka cenderung kharismatik dan mampu mengubah visi dan budaya organisasi.
Pemimpin bekerja dengan tim untuk mengidentifikasi perubahan yang diperlukan. Menciptakan visi untuk memandu perubahan tersebut melalui inspirasi dan melaksanakan perubahan bersama anggota tim yang berkomitmen.
Karakter kepemimpinan ini mampu menginspirasi dan memotivasi anggota tim dengan memberikan tantangan serta mendorong mereka untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Kepemimpinan kharismatik akan mendorong anggota tim agar merasa lebih terlibat dan termotivasi. Juga mampu mendorong kreativitas dan inovasi dengan menantang asumsi yang ada. Anggota tim akan termotivasi untuk berpikir kritis dan menemukan solusi baru untuk mengatasi masalah.
Para pemimpin kharismatik juga menunjukkan perhatian pribadi terhadap kebutuhan dan aspirasi anggota tim mereka. Tipe pemimpin ini bertindak sebagai mentor atau pelatih. Dia membantu anggota tim untuk berkembang dan mencapai potensi penuh mereka. Secara pribadi, pemimpin kharismatik mampu menjadi teladan. Dapat memberikan contoh yang baik melalui sikap maupun tindakan.
Pemimpin tipe ini menunjukkan integritas, etika kerja yang tinggi dan komitmen pada nilai-nilai organisasi. Sikap dan tindakannya kemudian diikuti oleh anggota tim. Karena itu, pemimpin transformasional akan membawa perubahan positif yang signifikan dalam organisasi. Inovasi dan kinerja meningkat. Anggota tim mendapatkan kepuasan dalam bekerja.
Bupati Win Hendrarso, Bupati Sidoarjo Periode 2000-2010. (Foto: Dok. Pribadi)
Salah satu kepemimpinan transformasional dan kharismatik itu dicontohkankan saat masa pemerintahan Bupati Sidoarjo Win Hendrarso pada 2000 hingga 2010. Pada sekitar tahun 2003, ratusan bangunan SD negeri di Sidoarjo rusak parah. Rata-rata bangunan itu adalah bekas program SD Inpres zaman Presiden Soeharto.
Kondisinya sudah kurang layak. Sebagian tidak dipakai lagi. Sebagian lagi malah sudah telanjur ambruk karena hujan atau angin puting beliung. Setelah mendapat beberapa atensi dari jurnalis, Bupati Win Hendrarso memerintahkan beberapa pejabat terkait.
Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda), kepala dinas PU Cipta Karya, dan kepala Dinas Pendidikan. Mereka menghimpun data lengkap dari 18 kecamatan beserta foto kondisi sekolah. Ada pula aspirasi dari Ketua Komisi E DPRD Sidoarjo (saat itu) Tito Pradopo.
Bupati beserta para pihak terkait terjun langsung dalam proses renovasi sekolah-sekolah tersebut. Bangunan sekolah yang rusak diperbaiki. Gedung yang ambruk dibangun lagi. Langkah itu langsung mendapatkan apresiasi yang baik dari berbagai pihak. Banjir pujian dari masyarakat.
Masih di era kepemimpinan Bupati Win Hendrarso, contoh kepeduliannya kepada dunia pendidikan di Sidoarjo adalah program kerja sama dengan pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang memberikan bantuan hibah senilai 89.715 dolar AS atau sekitar Rp 807,4 juta pada tahun 2007. Bantuan itu dikucurkan untuk membangun gedung Sekolah Dasar di Desa Sugih Waras, Kecamatan Candi.
Penandatangan naskah pemberian bantuan hibah itu dilakukan Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Shoji Sato yang mewakili pemerintah Jepang dengan Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada) Jatim Sherman Salim, selaku penerima hibah di Surabaya.
Hadir dalam kesempatan itu, antara lain, Bupati Sidoarjo Win Hendrarso, pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, dan anggota Persada Jatim. Ini merupakan bantuan hibah ketiga yang dialokasikan untuk Kabupaten Sidoarjo.
Pemkab Sidoarjo juga pernah menerima bantuan serupa untuk pembangunan gedung sekolah dasar di dua Kecamatan dengan jumlah yang hampir sama. Salah satunya SDN Sugih Waras yang dibangun dengan bantuan pemerintah Jepang.
Sekolah itu menampung siswa korban semburan lumpur Lapindo. Kondisi bangunan sekolah sangat memprihatinkan. Dinding dan atapnya rawan roboh karena lapuk sehingga mengancam keselamatan siswa yang sedang belajar.
Bupati Win Hendrarso berharap bantuan tersebut bermanfaat bagi masyarakat setempat serta mempererat persahabatan antara Indonesia dan Jepang. Proyek yang dilaksanakan ini bersentuhan langsung dengan rakyat kecil dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kehidupan rakyat.
Bantuan dari Pemerintah Jepang ini tentu banyak mengurangi beban anggaran Pemkab Sidoarjo. Beliau juga berharap kerja sama ini terus berkelanjutan demi meningkatkan fasilitas pendidikan di wilayah Sidoarjo.
Dalam memimpin, Bupati Win Hendrarso tidak hanya merupakan sosok pemimpin yang lengkap antara ilmu dan laku-nya. Kalem, tampan, cendekia, berwibawa, dan bijaksana. Beliau juga dapat berkomunikasi dengan berbagai kalangan dengan mudah. Mampu menemukan dan menentukan program-program prioritas untuk kabupaten yang dipimpinnya.
Yang menarik, hanya pada era Bupati Win Hendrarso, selama 5 tahun, wilayah Sidoarjo tidak banjir karena adanya proyek drainase terpadu. Di beberapa daerah dilakukan upaya untuk mencegah banjir. Misalnya, normalisasi saluran dan sungai. Prosenya melibatkan banyak pemikir saat membuat perencanaan dan mitigasi tentang banjir.
Pembangunan Jalan Lingkar Timur Sidoarjo dan Jalan Lingkar Barat Sidoarjo juga merupakan buah kepemimpinan Bupati Win Hendrarso. Dua jalan tembus itu berhasil memecahkan kemacetan di tengah Kota Sidoarjo.
Karya-karya Bupati Win Hendrarso itu merupakan bukti bahwa beliau adalah seorang pemimpin yang memahami kebutuhan masyarakat. Keluasan pengetahuan tentang konsep dan tata kelola kota merupakan salah satu kelebihan beliau.
Tidak hanya itu. Bupati Win Hendrarso juga selalu melibatkan banyak elemen dalam menyusun perencanaan pembangunan. Baik OPD-OPD di Pemkab Sidoarjo, akademisi, konsultan, masyarakat, LSM, ormas, sampai wartawan.
Dengan demikian, Bupati Sidoarjo Win Hendrarso merupakan sosok pemimpin yang transformasional. Mampu menciptakan peluang dengan tepat sasaran di saat situasi yang sulit. Beliau telah melakukan pencapaian besar serta terobosan baru untuk kepentingan khalayak umum.
Gaya kepemimpinan yang transformasional Bupati Win Hendrarso mampu memotivasi anggota untuk berkembang dan mencapai potensi mereka melalui inovasi dan pendekatan yang kharismatik. (*)
*) Mochamad Shofi adalah Mahasiswa Prodi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email [email protected].
- Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi.