KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen mewujudkan kota pahlawan sebagai kota ramah anak.
Salah satunya adalah, menyiapkan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) yang aman dan nyaman.
Pada saat ini hampir semua taman aktif di Surabaya sudah dilengkapi dengan fasilitas bermain untuk anak-anak. DLH Surabaya mencatat, kurang lebih ada 38 taman aktif yang sudah dilengkapi fasilitas perabot bermain untuk anak.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Myrna Augusta Aditya Dewi mengatakan saat ini dari 38 taman aktif baru 2 yang diajukan untuk diaudit serta peninjauan lapangan.
“Hampir semua taman aktif itu ada (perabot bermainnya), total 38. Akan tetapi, yang sudah diaudit kemudian melalui proses untuk dinyatakan sebagai ramah anak baru dua yang diajukan tahun ini," kata Myrna, Selasa 3 Desember 2024.
Lebih lanjut, pengajuan untuk audit dilakukan Pemkot Surabaya kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI agar memenuhi standar RBRA. Dua taman yang telah diajukan itu diantaranya adalah, Taman Cahaya dan Taman Flora.
“Sudah melalui proses administrasi dan peninjauan lapangan, jika sudah ditetapkan, nantinya (dua taman itu) akan mendapatkan Anugerah RBRA yang paripurna," tambahnya.
Untuk lolos penilaian terdapat 13 aspek yang kemudian dirinci lagi menjadi 132 sub persyaratan yang harus dilengkapi agar mendapatkan Anugerah RBRA. Oleh sebab itu Pemkot Surabaya bekerja sama dengan DLH telah melakukan berbagai upaya agar taman bermain di Surabaya memenuhi standar RBRA.
"Syarat yang pertama adalah, fasilitas taman harus bisa digunakan secara gratis oleh masyarakat. Karena, sesuai dengan peraturan Kemen PPPA, taman dan fasilitas atau ruang bermain untuk anak itu harus gratis," paparnya.
Salah satu persyaratan yang cukup rumit adalah taman harus memiliki satu akses masuk dan keluar. Oleh sebab itu untuk sementara taman yang memenuhi syarat adalah taman Cahaya dan Flora.
"Sebetulnya ingin juga mendaftarkan Taman Bungkul dan Taman Apsari, tapi kan itu tidak ada pagarnya semua, dari semua sisi bisa masuk. Karena ini persyaratannya rumit dan detail,” pungkasnya.(*)