Wujudkan Swasembada Gula, National Sugar Summit VII Digelar di PG Kebon Agung

Jurnalis: Gumilang
Editor: Mustopa

4 Desember 2024 17:20 4 Des 2024 17:20

Thumbnail Wujudkan Swasembada Gula, National Sugar Summit VII Digelar di PG Kebon Agung Watermark Ketik
Kepala DTPHP Kabupaten Malang Avicenna saat membuka National Sugar Summit VII Digelar di PG Kebon Agung. (Foto: Binar Gumilang/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Event Nasional Sugar Summit (NSS) VII 2024 digelar di PG Kebonagung, Kabupaten Malang. Kegiatan yang digelar pada Rabu dan Kamis, 4-5 November 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri gula nasional.

Pembukaan NSS di PG Kebonagung dilakukan Bupati Malang Sanusi diwakili Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang Avicenna Medisica Saniputera. 

Direktur Utama PT Kebon Agung, Didid Taurisianto juga ikut membuka acara tersebut. Pembukaan ditandai dengan pengguntingan pita dan dilanjutkan peninjauan booth maupun stand pameran.

Pada event NSS, juga dihadiri  seluruh elemen terkait, diantaranya pelaku industri gula yang terbentuk dalam Asosiasi Gula Indonesia (AGI). Kemudian mitra petani tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTRI), serta perwakilan dari pihak pemerintah daerah hingga pusat. 

Direktur utama PT Kebonagung, Didid Taurisianto mengatakan, gelaran NSS 2024 yang merupakan agenda tahunan ini sebagai momentum untuk membahas dan merumuskan peningkatan produksi industri gula nasional. 

Partisipasi petani tebu sebagai mitra PG Kebonagung menjadi faktor utama dalam mendorong keberhasilan peningkatan  produksi gula nasional. 

"National Sugar Summit ini digelar setahun sekali dan merupakan momentum untuk membahas peningkatan produksi gula nasional. Keterlibatan petani tebu salah faktor utama dalam mewujudkan tujuan ini," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, National Sugar Summit 2024 ini juga sebagai bentuk mewujudkan program Asa Cita Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Yang mana, ketahanan pangan berupa peningkatan produksi gula jadi salah satu fokus di dalamnya.

“Gula dan seluruh ekosistemnya menempati posisi penting pada lima tahun ke belakang untuk mencapai swasembada gula pada tahun 2030,”  terangnya.

Sementara itu, Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna Medisica Saniputera mengatakan, produksi gula di Kabupaten Malang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

Pada tahun 2022 Kabupaten Malang mampu produksi gula sebanyak 3,9 juta ton per tahun. Sedangkan di 2023 mengalami kenaikan, menjadi 4 juta ton lebih. 

Menurutnya, peningkatan produksi gula akan kembali terjadi di tahun 2024 ini. Hal ini disebabkan terjadi penambahan lahan pertanian tebu seluas seribu hektar di wilayah Kabupaten Malang. 

"Peningkatan produksi gula di Kabupaten Malang terjadi setiap tahun. Tahun2024 ini membuka seribu lahan pertanian tebu guna peningkatan produksi gula,” ucapnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

swasembada gula National Sugar Summit VII PG Kebonagung Kabupaten Malang