KETIK, SURABAYA – DPD Partai NasDem Surabaya menggandeng Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) mengadakan pelatihan sol sepatu dan sandal untuk puluhan difabel pada Selasa 3 Desember 2024. Kegiatan ini merespons kurangnya kepedulian pemerintah terhadap disabilitas di Kota Surabaya.
Acara ini digelar di kantor DPD Partai NasDem, Jalan Ratna, Surabaya. Selain bentuk kepedulian, pelatihan ini dilakukan untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Ketua PPDI Surabaya Anas Yusuf, menegaskan bahwa pelatihan ini adalah langkah penting mengingat pemerintah Kota Surabaya belum memberikan pelatihan serupa sebelumnya.
“Ini pertama kalinya kami adakan pelatihan sol sepatu. Harapannya, teman-teman difabel yang belum bekerja bisa punya peluang usaha, dan yang sudah bekerja bisa menambah penghasilan,” kata Anas melalui keterangan tertulisnya, pada Rabu 4 Desember 2024.
Menurut Anas, perhatian Pemerintah Kota Surabaya terhadap difabel masih sangat minim. Ia menyebutkan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, seharusnya pemerintah memberikan kuota pekerjaan 2% untuk difabel di sektor pemerintahan dan 1% di swasta.
Namun, implementasinya tidak berjalan karena mereka mengaku belum ada Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mendukung.
Selain itu, Anas menyoroti bantuan lain seperti permakanan dan akses layanan pemerintah yang hingga kini belum dirasakan difabel.
“Secara kelembagaan, PPDI belum pernah disentuh pemerintah kota. Kami berharap ada perhatian lebih, terutama untuk memberikan bantuan biaya hidup bagi difabel berat dan modal usaha bagi yang memiliki UMKM,” tambahnya.
Sekretaris DPD Partai NasDem Surabaya, Imam Syafi’i, mengungkapkan bahwa pelatihan ini adalah bentuk kepedulian NasDem terhadap difabel yang selama ini kurang diperhatikan.
“Lewat pelatihan ini, kami ingin membekali difabel dengan keterampilan agar mereka bisa mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Imam juga menegaskan bahwa NasDem tidak akan berhenti hanya pada pelatihan ini.
“Kami akan terus mendampingi, termasuk membantu mereka mengakses modal usaha. Jika pemerintah abai, kami siap mengambil peran lebih besar,” katanya.
PPDI dan NasDem berharap pemerintah kota segera memberikan solusi nyata untuk mendukung difabel.
"Difabel yang berusaha sendiri jangan malah dihalangi. Mereka butuh akses pekerjaan, bantuan modal, dan tempat usaha yang layak,” tegas Imam.
Melalui pelatihan ini, Partai NasDem ingin menunjukkan bahwa dukungan nyata terhadap difabel adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kami ingin semua pihak, termasuk pemerintah, mengambil tanggung jawab penuh terhadap hak dan kebutuhan kaum difabel,” pungkasnya.