Penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah melewati tahapan masa tenang. Hari ini, Rabu, 14 Februari 2024 sampailah pada pencoblosan pemilihan umum di seluruh Nusantara, dari Aceh hingga pulau Papua. Bahkan, warga Indosesia yang tinggal di luar negeri diberikan kesempatan untuk memanfaatkan hak pilihnya. Pesta demokrasi lima tahunan ini wajib diikuti oleh warga yang sudah tercatat mempunyai hak pemilih dalam Pemilu.
Tempat Pemungutan Suara (TPS) wajib didatangi calon pemilih. Pilihlah calon pemimpin untuk masa lima tahun mendatang. Kampanye pun sudah dimulai dan berakhir.
Pemilu 2024 ini, kita sudah tahu siapa kandidatnya. Paslon no 1 pasangan Anies Rasjid Baswesan - Muhaimin Iskandar (Cak Iimin), Paslon 2 H. Prabowo Subianto - Gibran Rakabumung Raka, dan Paslon no 3 Ganjar Pranowo – Mahfud Md.
Capres maupun cawapres sudah tampil secara prima sewaktu acara debat yang ditayangkan di televisi. Begitu pun saat mengadakan acara kampanye terbuka. Semua menarik perhatian publik. Berbagai program telah disampaikan kepada masyarakat. Semua program bagus. Mereka mempunyai satu tujuan, yaitu ingin mensejahterahkan rakyat Indonesia, Hal ini sesuai dengan apa yang tercantum dalam UUD 1945.
Paslon capres dan cawapres punya kayakinan tersendiri. Dalam kampanye paslon no 1 dengan tema: Perubahan, paslon 2 Koalisi Indonesia Maju (KIM), dan paslon no 3: Indonesia Maju. Setiap pemilu acara debat yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat merupakan tahapan pemilu yang ditunggu-tunggu oleh warga di Indonesia.
Acara debat capres/cawapres berlangsung selama lima kali. Tiga kali debat menjadi porsi capres dan dua kali depat porsi cawapres. Khusus debat cawapres pemilu kali ini ternyata ada pendatang baru dalam dunia politik. Adalah Gibran Rakabuming Raka. Wali Kota Solo, putra sulung Presiden Joko Widodo. Mas Gibran, nama panggilan akrabnya, mengklaim maju sebagai cawapres mewakili gererasi muda. Usia Gibran memang baru 36 tahun.
Sebelum Mas Gibran tampil dalam acara debat, diketahui publik hemat bicara. Bila ditanya awak media cukup melontarkan satu dua kata. Ketika debat cawapres pertama Mas Gibran, tampil full gaya anak muda. Bahkan, saking semangatnya, apa yang dilakukan Mas Gibran saat debat mirip suporter sepak bola. Begitulah gaya anak muda. Namun, tata krama, etika, dan sopan santun tak ditinggakan oleh Mas Gibran. Hal ini terlihat ketika dia usai debat menunduk sambil mendekapkan kedua telapak tangannya.
Banyak kesan dan lucu selama acara debat pemilu yang lalu. Misalnya, cawapres paslon no. 1 Muhaimin saat debat tampil di podium. Cak Imin menggunakan slepet yang dikalungkan di lehernya. Menurut Cak Imin, dalam lingkungan pesantren slepet bisa digunakan untuk membangunkan yang tidur, menggerakan yang loyo, dan sekaligus mengigatkan yang lalai.
Sementara itu, capres Prabowo Subianto, sangat semangat pada saat berdebat dengan paslon no. 1 dan paslon no. 3. Terkadang dengan nada keras, namun diselingi dengan joget Gemoy-nya. Ia dalam debat sempat memuat kata- kata baru yaitu “omon-omon”. Artinya, banyak omong.
Lain lagi dengan paslon no urut 3, Ganjar Pranowo, yang mantan gubernur Jawa Tengah tampil beda. Ganjar maupun Mahfud Md tampil gaya anak muda. Mereka mengenakan jaket bomber. Gaya remaja metal masa kini.
Menulis cacatan mengenai tahapan debat memang bisa kita lihat bagaimana program paslon no. 1, no 2 dan no 3. Semua yang disampaikan baik untuk kemaslahatan bangsa Indoneia.
Pada Rabu, 14 Februari adalah merupakan hari harapan baru bagi bangsa Indonesia. Harapan lima tahun ke depan. Siapapun yang nanti terpilih mejadi presiden hasil rekapan KPU, dia adalah presiden kita. Pemimpin nomor satu di negeri ini harus kita dukung demi membangun kehidupan berbangsa dan bernegara lebih baik. Satu yang perlu kita ingat adalah taat hukum. Hasil coblosan diharapakan menjadikan pemilu damai, lancar dan jurdil. Dan menjadi Harapan Baru Bangsa Indonesia.
Ada pesan dari salah satu tokoh ulama khos Kiai H Ahmad Mustofa Bisri atau lebih akrab dipanggil Gus Mus. Lewat pesannya melalui video, kiai asal Rembang itu mengajak warga masyarakat menyalurkan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani masing-masing.
Ketika pemilih masuk di bilik suara untuk menyalurkan hak pilihnya, Gus Mus menyarankan untuk warga berdoa dulu. Memohon kepada Tuhan supaya hasil pilihannya adalah pilihan terbaik. Aamiin. (*)
*) Sudirman, Jurnalis senior, Redaksi Ketik.co.id
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
• Naskah dikirim ke alamat email [email protected].
• Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
• Panjang naskah maksimal 800 kata
• Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
• Hak muat redaksi